Ini Buktinya Kalau Cinta Itu adalah Reaksi Kimia.

Cinta bukan hanya sekadar kata, tapi lebih daripada itu. Bahkan sikap dan kata-kata romantis pun tidak mampu mendefinisikan apa itu cinta. Oleh karena itulah setiap orang akan memiliki definisi cinta sendiri yang tidak bisa diabsolutkan sebagai pengertian cinta. Saat kamu mengenal cinta, atau setidaknya merasa mengenalnya, kamu juga harus tahu hal-hal ini.

Cinta Memang Benar-Benar Reaksi Kimia

img1

Berdasarkan suatu penelitian, terdapat sebuah senyawa yang digadang-gadang muncul ketika orang sedang jatuh cinta. Senyawa inilah yang kemudian menjadikan romantisme pasangan begitu berharga. Senyawa tersebut adalah phelnilethylamine yang mampu membangkitkan hormon-hormon kebahagiaan seperti feromon (hormon yang bikin kamu melamun, membayangkan hal yang manis-manis, dan bikin kamu senyum-senyum sendiri), oksitosin (hormon yang bikin kamu kangen pada orang yang kamu cintai, hingga dengan melihatnya saja kamu bisa merasa sangat bahagia), Vasopressin (hormone yang membuat kamu memutuskan untuk setia), dan norepinephrine (yang membuat kamu semangat dan ceria saat jatuh cinta).

Saat Kamu Tergila-gila, Ini yang Harus Kamu Tahu!

img2

Saat kamu mencintai seseorang, terdapat bagian otang yang akan mengeluarkan dopamine yang mampu membuatmu merasa melayang, sulit tertidur, memikirkan hal-hal romantis, bahkan sampai enggan untuk makan. Karena dopamine ini pulalah maka kamu akan mulai lupa makan meskipun kamu sedang lapar, kamu tidak ingin tidur meskipun kamu sedang lelah. Dopamin membuat hidupmu penuh semangat dan keceriaan.

Gara-Gara Ini Kamu Jadi Terobsesi

img3

Saat jatuh cinta, kamu akan merasa terobsesi pada orang yang kamu cintai. Hal ini disebabkan oleh kekurangan serotonin yang membuatmu sering memikirkan si dia, curi-curi pandang saat si dia sedang beraksi, bahkan sampai menyimpan fotonya di dompetmu. Jadi, kalau kamu mau berhenti jatuh cinta, tingkatkan saja serotoninmu supaya kamu enggak lagi terobsesi oleh si dia.

Karena yang Satu ini, Kamu Pengen Terus Bareng Si Dia

img4

Nah, hormon oksitosin adalah penyebab kenapa kamu merasa pengen bareng terus dengan si dia. Bahkan semakin lama, kamu akan merasa tidak bisa hidup tanpa si dia. Zat ini akan dikeluarkan oleh otak saat gairah jatuh cinta mulai berkurang dan hubungan kamu dengan si dia sudah mulai terbentuk secara serius. Misalnya saja, ketika kamu baru jadian atau memutuskan untuk menikah.

Sayangnya, Reaksi Kimia Ini Hanya Akan Bertahan 2-3 Tahun Saja

img5

Ternyata, Phelnilethylamine hanya bisa bertahan efektif seama 2 sampai 3 tahun saja sejak pertama kali kamu jatuh cinta. Hal inilah yang membuat hubunganmu akan terasa dingin, hampa, jenuh, dan membosankan. Untuk itu, kamu perlu beberapa aktivitas yang bisa memicu kembali hormon-hormon yang sudah disebutkan di atas dan nikmati reaksi kimia ini dengan baik untuk bisa membuat hidupmu lebih bahagia.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment